Rabu, 27 November 2013

Laporan GENETIKA

A.  Tujuan
Adapun tujuan  dari prakrtikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui cara pengolahan data dengan tes X²
2.      Untuk mengetahui besarnya devisiasi yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan
3.      Untuk Mengetahui kebenaran atau tidaknya percobaan yang  telah dilakukan
B.  Dasar Teori
 Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat dan mempunyai potensial yang menyentuh manusia dan masyarakat secara langsung, dari sumbangannya dalam memecahkan berbagai masalah. Karena dampak potensial genetik sangat besar, maka setiap orang harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip genetika. Dari beberapa teori yang telah diformulasikan untuk menerangkan bagaimana sifat-sifat yang diwariskan, salah satu diantaranya yang paling populer yaitu teori Mendel, memberi dasar yang menjadi landasan karya-karya dalam genetika  (Muchidin,2006).
Teori pertama tentang pewarisan sifat yang dapat di terima kebenarannya di temukan oleh Gregor Mendel pada tahun 1865. Dalam percobaannya, Mendel memilih tanaman yang memiliki sifat biologis yang mudah di amati. Mendel mempelajari beberapa pasang sifat pada tanaman kapri di mulai monohibrid, sampai pada polihibrid. Hasil penyilangan pada satu sifat beda pada generasi pertamanya tidak menunjukkan campuran dari sifat induknya ( Fausi, 2009).
Sementara pada generasi berikutnya sifat yang muncul pada generasi pertama akan muncul ¾ bagian.Sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada generasi pertamanya akan muncul pada generasi kedua sebesar ¼ bagian.Sehingga rasio nya 3: 1. Sementara itu, perbandingan antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan atau ekspektasi. Frekuensi observasi, nilainya di dapat dari hasil percobaan (0), sedangkan frekuensi harapan dapat dihitung nilainya secara teoritis (Nugroho, 2004).
Dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang (Ochen, 2013).
Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Metode chi square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membanf=singkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan – persilangan dengan hasil yang diharpkan berdasarjab hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilaikemugkinan untuk menguji hipotesis itu (Crowder L.V, 1997).
C.  Metode Praktikum
Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini adalah:
1.      Waktu dan Tempat
 Hari/tanggal     : Selasa, 17 November  2013
 Pukul                : 08-10.00 WITA
 Tempat             : Laboratorium Genetika Lantai II
                            Fakultas Sains dan Teknologi
                                       Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                       Samata-Gowa.
2.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
Lup, kuas kecil, alkohol,kapas, gelas arloji Drosophila jantan dan Drosophila betina.


b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu serta  Drosophila  melanogaster  jantan dan betina.
3.      Cara  Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
b.    Membunuh lalat dengan menggunakan alkohol kemudian mengeluarkannya
c.    Mengamati lalat dengan menggunakan coloni counter supaya dapat dibedakan antara lalat jantan dan betina
d.   Membuat analisis dan kesimpulan
D.    Hasil Dan pembahasan
1.      Hasil pengamatan
  Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah :

Jantan
Betina
Jumlah
Diperoleh (o)
22
18
40
Diramal    (e)
20
20
40
Deviasi     (d)
2
-2
0
                       
2.      Pembahasan
Adapun pembahasan  dari hasil pengamatan yang diperoleh yaitu Uji chi-square adalah salah satu uji statistic non parametik yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Uji chi-square ini bias diterapkan untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel.
Chi kuadrat mempunyai masing–masing nilai derajat kebebasan, yaitu distribusi (kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi kuadrat dengan d.f. = 1, dan nilai variabel tidak bernilai negative. Kegunaan dari chi square untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang teramati dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang akan dihipotesiskan, atau juga menguji perbedaan antara dua kelompok pada data dua kategorik untuk dapat menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua katagorik tersebut.
Menurur teori uji chi-kuadrat selalu menguji apa disebut hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil yang diharapkan dan diamati. Jika sampel berukuran n diambil dari populasi yang memiliki distribusi normal, maka ada akibat yang memungkinkan tes yang akan dibuat dari populasi memiliki pra ditentukan nilai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pada tabel perhitungan X² untuk lalat buah betina dan jantan, didapatkan bahwa hasil pengamatan /observasi untuk Drosophila melanogaster jantan adalah 22 dan Drosophila melanogaster betina 18. Sehingga totalnya 40. Setelah itu, hasil total pengamatan dibagi 2, sehingga hasil Drosophila melanogaster jantan  dan betina sama-sama 20 dan total harapan 40.
Untuk mencari devisiasi, masing-masing hasil pengamatan dikurang harapan maka hasilnya Drosophila melanogaster jantan= 2 dan betina= -2, kemudian devisiasi dikuadratkan, hasilnya untuk jantan= 0,2 dan betina= 0,2, sehingga total X²= 0,4. Dimana 0,4 berada pada kemungkinan antara 0,10 dan 0,05, sehingga hasil tersebut cukup baik. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin dekat nilai rasio kenyataan yang disebut o (diperoleh) terhadap ratio teoritis yang disebut e (diramal), semakin sempurna data yang dipakai, jika perbandingan antara o:e mendekati angka 1, berarti data yang didapat semakin bagus. Akan tetapi jika o:e menjauhi angka 1, data itu kurang baik atau buruk, hal ini disebabkan karena jumlah objek yang diamati terlalu sedikit atau terlalu banyak.


E.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1.   Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus X2  =   diperoleh nilai X2 sebesar 1,92.
2.   Nilai deviasi dari jumlah Drosophila jantan sebesar -5, sedangkan untuk Drosophila betina sebesar 5.
3.   Karena nilai kemungkinan 1,92 terdapat di bawah kolom 0,30 – 0,10 yang menandakan bahwa nilai tersebut lebih besar   daripada 0,05 (batas signifikan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil percobaan itu baik.



















Daftar Pustaka
Fausi, Hufaidzah. 2009. Genetika Populasi. Blog Biologi Online. http://jurnal.
zaifbio.wordpress.com (12 November 2013).
Kimball, Biolog jilid II. Jakarta: Erlangga. 1997.
Muchidin, Entomologi. Surabaya: Jordan. 2006.
Nugroho, Biologi Umum. Bandung: Yudhistira. 2004.
Ochen, Luciana Indah Permata. 2013. Chi square. Blog Cupcakes.     http://jurnal.
            lucianaindah.blogspot.com (11 November 2013).















LAMPIRAN
Jantan X2= Ʃ(d2)
   e

                =  22
                    20

                =  4
20

                = 0,2

Betina X2= Ʃ(d2)
      e
=-22
                    20

                =  4
20

                = 0,2 
Derajat kebebasan adalah n-1 (2-1) = 1
X²t = antara 0,4 dengan 0,05
Jadi: data yang diperoleh akurat sebab derajat kebebasan lebih besar dari hasil X2 yang diperoleh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar