A. Tujuan
Adapun tujuan dari
prakrtikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui cara pengolahan data dengan tes X²
2. Untuk
mengetahui besarnya devisiasi yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan
3. Untuk
Mengetahui kebenaran atau tidaknya percobaan yang telah dilakukan
B. Dasar Teori
Genetika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat dan mempunyai potensial
yang menyentuh manusia dan masyarakat secara langsung, dari sumbangannya dalam
memecahkan berbagai masalah. Karena dampak potensial genetik sangat besar, maka
setiap orang harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip
genetika. Dari beberapa teori yang telah diformulasikan untuk menerangkan
bagaimana sifat-sifat yang diwariskan, salah satu diantaranya yang paling
populer yaitu teori Mendel, memberi dasar yang menjadi landasan karya-karya
dalam genetika (Muchidin,2006).
Teori
pertama tentang pewarisan sifat yang dapat di terima kebenarannya di temukan
oleh Gregor Mendel pada tahun 1865. Dalam percobaannya, Mendel memilih tanaman
yang memiliki sifat biologis yang mudah di amati. Mendel mempelajari beberapa
pasang sifat pada tanaman
kapri di mulai monohibrid, sampai
pada polihibrid. Hasil penyilangan pada satu sifat beda pada generasi
pertamanya tidak menunjukkan campuran dari sifat induknya ( Fausi, 2009).
Sementara
pada generasi berikutnya sifat yang muncul pada generasi pertama akan muncul ¾
bagian.Sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada generasi pertamanya akan
muncul pada generasi kedua sebesar ¼ bagian.Sehingga rasio nya 3: 1. Sementara itu, perbandingan antara frekuensi observasi
yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan atau ekspektasi.
Frekuensi observasi, nilainya di dapat dari hasil percobaan (0), sedangkan
frekuensi harapan dapat dihitung nilainya secara teoritis (Nugroho,
2004).
Dalam
ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai
pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel
telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga
dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis
genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari
nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang
terjadi oleh peluang (Ochen,
2013).
Uji
ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji
ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Metode chi square adalah cara
yang dapat kita pakai untuk membanf=singkan data percobaan yang diperoleh dari
persilangan – persilangan dengan hasil yang diharpkan berdasarjab hipotesis
secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu
nilaikemugkinan untuk menguji hipotesis itu (Crowder
L.V, 1997).
C. Metode Praktikum
Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini
adalah:
1. Waktu
dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa,
17 November 2013
Pukul : 08-10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Genetika Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah:
Lup, kuas kecil, alkohol,kapas, gelas arloji Drosophila jantan dan Drosophila betina.
b. Bahan
Adapun bahan
yang digunakan pada percobaan ini yaitu serta Drosophila
melanogaster
jantan
dan betina.
3. Cara Kerja
Adapun cara kerja
pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
b. Membunuh
lalat dengan menggunakan alkohol kemudian mengeluarkannya
c. Mengamati
lalat dengan menggunakan coloni counter supaya dapat dibedakan antara lalat
jantan dan betina
d. Membuat
analisis dan kesimpulan
D. Hasil Dan
pembahasan
1. Hasil
pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini
adalah :
Jantan
|
Betina
|
Jumlah
|
|
Diperoleh (o)
|
22
|
18
|
40
|
Diramal (e)
|
20
|
20
|
40
|
Deviasi (d)
|
2
|
-2
|
0
|
2.
Pembahasan
Adapun pembahasan
dari hasil pengamatan yang diperoleh yaitu Uji chi-square adalah salah satu uji statistic non parametik
yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Uji chi-square ini
bias diterapkan untuk pengujian kenormalan data, pengujian data yang berlevel
nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel.
Chi kuadrat mempunyai masing–masing nilai derajat
kebebasan, yaitu distribusi (kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi
kuadrat dengan d.f. = 1, dan nilai variabel tidak bernilai negative. Kegunaan
dari chi square untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang
teramati dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang akan
dihipotesiskan, atau juga menguji perbedaan antara dua kelompok pada data dua
kategorik untuk dapat menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua
katagorik tersebut.
Menurur
teori uji chi-kuadrat selalu menguji apa disebut hipotesis nol yang menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil yang diharapkan dan
diamati. Jika sampel berukuran n
diambil dari populasi yang memiliki distribusi normal, maka ada akibat yang memungkinkan
tes yang akan dibuat dari populasi memiliki pra ditentukan nilai.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, pada
tabel perhitungan X² untuk lalat buah betina dan jantan, didapatkan bahwa hasil
pengamatan /observasi untuk Drosophila
melanogaster jantan adalah 22 dan Drosophila
melanogaster betina 18. Sehingga totalnya 40. Setelah itu, hasil total
pengamatan dibagi 2, sehingga hasil Drosophila
melanogaster jantan dan betina
sama-sama 20 dan total harapan 40.
Untuk mencari devisiasi, masing-masing hasil
pengamatan dikurang harapan maka hasilnya
Drosophila melanogaster jantan= 2 dan betina= -2, kemudian devisiasi
dikuadratkan, hasilnya untuk jantan= 0,2 dan betina= 0,2, sehingga total X²=
0,4. Dimana 0,4 berada pada kemungkinan antara 0,10 dan 0,05, sehingga hasil
tersebut cukup baik. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin
dekat nilai rasio kenyataan yang disebut o (diperoleh) terhadap ratio teoritis
yang disebut e (diramal), semakin sempurna data yang dipakai, jika perbandingan
antara o:e mendekati angka 1, berarti data yang didapat semakin bagus. Akan
tetapi jika o:e menjauhi angka 1, data itu kurang baik atau buruk, hal ini
disebabkan karena jumlah objek yang diamati terlalu sedikit atau terlalu banyak.
E.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini
adalah :
1. Berdasarkan
hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus X2 =
diperoleh nilai X2 sebesar 1,92.
2. Nilai
deviasi dari jumlah Drosophila jantan
sebesar -5, sedangkan untuk Drosophila betina
sebesar 5.
3. Karena
nilai kemungkinan 1,92 terdapat di bawah kolom 0,30 – 0,10 yang menandakan
bahwa nilai tersebut lebih besar
daripada 0,05 (batas signifikan) maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil percobaan itu baik.
Daftar
Pustaka
Fausi, Hufaidzah. 2009. Genetika Populasi. Blog Biologi Online.
http://jurnal.
zaifbio.wordpress.com
(12 November 2013).
Kimball,
Biolog jilid II. Jakarta: Erlangga.
1997.
Muchidin,
Entomologi. Surabaya: Jordan. 2006.
Nugroho, Biologi Umum. Bandung: Yudhistira.
2004.
Ochen, Luciana Indah
Permata. 2013. Chi square. Blog
Cupcakes. http://jurnal.
lucianaindah.blogspot.com
(11 November 2013).
LAMPIRAN
Jantan
X2= Ʃ(d2)
e
= 22
20
= 4
20
= 0,2
Betina X2= Ʃ(d2)
e
=-22
20
= 4
20
= 0,2
Derajat kebebasan adalah n-1 (2-1) = 1
X²t = antara 0,4 dengan 0,05
Jadi:
data yang diperoleh akurat sebab derajat kebebasan lebih besar dari hasil X2
yang diperoleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar